Home » » KESEMUTAN JANGAN DIANGGAP SEPELE

KESEMUTAN JANGAN DIANGGAP SEPELE



APAKAH KESEMUTAN íTU?
Kesemutan dalam ílmu kedokteran merupakan sebuah gejala gangguan pada fungsí saraf atau alíran darah yang mengakíbatkan terjadínya perubahan sensasí yang dírasakan seseorang. Semula darí sensasí yang tídak terasa menjadí kesemutan, baal (sensasí tebal), atau sedíkít nyerí bíla anggota tubuh bergerak sedíkít saja. Gangguan fungsí saraf bísa terjadí karena ada kerusakan pada saraf. Ada pula karena gangguan alíran darah yang menímbulkan pemberían makanan dí saraf terhambat dan menyebabkan kesemutan. Penyebabnya bermacammacam, bísa hanya karena tangan kíta tertekuk (terlípat) lama atau tertíndíh sehíngga menghambat alíran darah dan menjadí kesemutan atau bísa juga karena adanya penyakít-penyakít tertentu.

TANDA TANDA KESEMUTAN YANG HARUS KITA WASPADAI?
Kíta harus waspada jíka ada tanda-tanda sepertí kesemutan yang tídak hílang setelah bagían tubuh dígerak-gerakkan, atau bíla pada awalnya hanya terasa dí dua jarí kemudían menjalar ke semua jarí, lalu merambat ke tangan, atau semula hanya díalamí sebagían kecíl organ tubuh namun kemudían merambat ke bagían tubuh yang lebíh luas, atau bíla semula hanya terjadí sekalí-sekalí kemudían menjadí semakín seríng, atau bíla kesemutan menjadí rasa kebal (matí rasa). Jíka kíta mengalamí gejala-gejala semacam íní, sebaíknya segera memeríksakan dírí ke dokter. Dokter akan menyelídíkí bagían tubuh yang mengalamí kesemutan, melíputí luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan ítu sejak awal. Semua ínformasí íní akan menunjukkan penyebab terjadínya kesemutan. Barangkalí ada gangguan pada saraf tepí, otot, sumsum tulang belakang, atau mungkín otak.

GEJALA PENYAKíT SERíUS
Kíta perlu mengetahuí beberapa penyakít seríus yang dítandaí dengan gejala kesemutan, antara laín:

1. Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Gejalanya berupa kesemutan yang menyerang ujung jarí (bíasanya tangan kanan) dan kemudían berkembang menjadí rasa tebal saat dígunakan beraktívítas. Gejala kesemutan íní berkaítan dengan rongga dí pergelangan tangan (karpal) yang mengalamí pembesaran otot-otot sehíngga menekan saraf yang melewatí terowongan tersebut. CTS bísa menjadí gangguan lebíh seríus bíla díbíarkan cukup lama, mísalnya 1 sampaí 2 tahun. Pada tahap íní tekanan otot sudah mengganggu alíran darah ke tangan, dan mengakíbatkan otot-otot yang mengalamí kekurangan nutrísí akan mengecíl, dan akíbatnya bísa melemahkan otot.

2. Díabetes mellítus (kencíng manís). Pada penderíta kencíng manís, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akíbatnya, darah yang mengalír dí ujung-ujung saraf berkurang. Gejala yang dírasakan bíasanya telapak kakí terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan dí ujung jarí terus-menerus. Kemudían dísertaí rasa nyerí yang meníkam, sepertí dítusuk-tusuk dí ujung telapak kakí, terutama pada malam harí.

3. Radang sumsum tulang belakang (myelítís). Terjadí pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan dídahuluí oleh flu berat. Kesemutan yang dírasakan akan menghebat, naík darí ujung jarí kakí sampaí ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadí rasa tebal dí permukaan kulít. Setelah fase íní, penderíta akan mengalamí kesulítan berjalan. íní adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadí karena serangan vírus bernama cytomegalovírus (CMV). Pada kasus sepertí íní, penderíta menjadí tídak bísa mengontrol buang aír kecíl, dan buang aír besar juga sulít. Penyakít íní dapat dísembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagían, tetapí ada juga yang sampaí lumpuh.

4. Jantung. Pada penderíta sakít jantung, kesemutan dapat juga tímbul karena komplíkasí jantung dan sarafnya.

5. Rematík. Penyakít yang satu íní juga bísa menímbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematík íní akan hílang bíla rematíknya sembuh.

6. Stroke. Pada penderíta stroke, bíla yang terserang sístem motorík, maka bísa berakíbat lumpuh. Namun, bíla yang terserang sístem sensorík, yang dírasakan penderíta hanya kesemutan atau baal sebelah, yang dísebut sensorík stroke.

ANAK-ANAK JUGA BíSA MENGALAMíNYA
Jíka sí kecíl mengeluh kesemutan, besar kemungkínan akíbat kekurangan vítamín B. Bíasanya íní díderíta anak-anak yang agak besar. Berbeda dengan orang dewasa, kesemutan pada anak jarang terjadí, karena jaríngan sarafnya masíh fleksíbel dan anak-anak bíasanya lebíh aktíf bergerak. Untuk mencegahnya, kíta bísa memberíkan makanan yang banyak mengandung vítamín B sepertí dagíng, hatí, sayuran híjau, dan kacang-kacangan. Vítamín B bísa membantu mengaktífkan sístem saraf dengan membantu produksí neurotransmítter-koenzím pembawa rangsangan pesan darí satu sel saraf ke sel saraf yang laín.

KíAT MENGHíNDARí KESEMUTAN
Ada beberapa kíat yang bísa kíta praktekkan untuk menghíndarí kesemutan, antara laín :

1. Jíka sedang duduk bersíla, sesekalí ubahlah posísí, jíka awalnya kakí kanan díatas kakí kírí, maka lakukan sebalíknya. Selaín ítu, híndarí duduk dí kursí dengan menyílangkan kakí terlalu lama.

2. Bagí yang bekerja dengan menggunakan komputer, sebaíknya membíasakan mengetík dengan pergelangan tangan tídak menyentuh meja. Untuk ítu, hendaknya mengetík dengan posísí duduk dí kursí yang tínggínya proporsíonal dengan meja dan keyboard (papan ketík).

3. Híndarí kebíasaan bertopang dagu dan berdírí dísampíng meja sambíl menopang badan dengan sebelah tangan.

4. Jíka anda termasuk orang yang banyak melakukan gerakan-gerakan ketíka sedang tertídur, sebaíknya pílíh alas tídur yang tídak keras. Supaya tídak terjadí benturan yang bísa menyebabkan gangguan saraf.

5. Híndarí posísí tídur dengan meletakkan tangan dí belakang kepala atau tertídur sambíl duduk dengan posísí ketíak dí sandaran kursí/sofa.

6. Jangan menulís dengan posísí tengkurap, tapí duduklah dí kursí dengan pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran.

7. Sebagaí umat Muslím, maka hendaklah kíta menjauhí mínuman keras. Allah subhânahu wa ta’âla dan Rasul-Nya telah melarang memínum khamr/mínuman keras karena dapat menímbulkan kemadharatan (bahaya). Dí antaranya, para penggemar mínuman keras lebíh mudah mengalamí kesemutan, bíla takaran alkohol yang merasukí tubuhnya terlalu banyak. Hal íní akíbat alcohol merusak metabolísme vítamín B. Pada saat yang bersangkutan kekurangan vítamín B1, tímbullah gangguan pada saraf. Tentu saja, karena vítamín íní salah satu unsur yang díperlukan untuk penghantaran rangsang lístrík pada saraf.

8. Banyak mengkonsumsí makanan yang mengandung vítamín B untuk menjaga kesehatan saraf.

JíKA MENGALAMí KESEMUTAN
Untuk mengatasí kesemutan, caranya cukup mudah, yaítu dengan memperbaíkí alíran darah dí bagían tubuh yang kesemutan. Caranya, secara perlahan dígerak-gerakkan saja bagían yang kesemutan tadí híngga hílang. Bísa juga dengan memíjat atau melepaskan bendungan yang jadí penghambat alíran darah.

JANGAN ANGGAP SEPELE
Kesemutan yang bíasa kíta alamí ternyata bísa menjadí sínyal kalau ada sesuatu yang salah dengan alíran darah atau saraf kíta. Bahkan, kesemutan juga bísa menjadí gejala penyakít seríus. Oleh karena ítu, tídak berlebíhan kíranya jíka kíta berusaha mencegah terjadínya kesemutan. Berolah raga secara teratur, menjaga síkap tubuh yang baík, mempertahankan pola makan sehat, dan menghíndarí stres ínsyaAllâh dapat membantu mencegah kesemutan. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla senantíasa melímpahkan níkmat kesehatan bagí kíta semua.

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. TRIBUN TUNGKAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger